Makalah 8 |
|
Paper 8 |
Roh Tanpa Batas |
|
The Infinite Spirit |
8:0.1 (90.1) KEMBALI dalam kekekalan, ketika pemikiran tanpa batas dan mutlak “pertama” Bapa Semesta mendapatkan dalam Putra Kekal itu firman yang sempurna dan memadai untuk ekspresi ilahinya, maka muncullah hasrat tertinggi dari Tuhan-Pikiran maupun Tuhan-Firman itu untuk suatu perwakilan untuk ekspresi bersama dan aksi gabungan yang semesta dan tanpa batas. |
|
8:0.1 (90.1) BACK in eternity, when the Universal Father’s “first” infinite and absolute thought finds in the Eternal Son such a perfect and adequate word for its divine expression, there ensues the supreme desire of both the Thought-God and the Word-God for a universal and infinite agent of mutual expression and combined action. |
8:0.2 (90.2) Dalam fajar kekekalan itu Bapa maupun Putra keduanya menyadari secara tanpa batas mengenai saling ketergantungan bersama, keesaan kekal dan mutlak Mereka; sebab itu Mereka masuk ke dalam suatu perjanjian kemitraan ilahi yang tanpa batas dan selama-lamanya. Perjanjian tanpa akhir ini dibuat untuk pelaksanaan konsep-konsep bersatu mereka di seluruh lingkaran kekekalan; dan sejak peristiwa kekekalan itu Bapa dan Putra masih terus berlanjut dalam persatuan ilahi ini. |
|
8:0.2 (90.2) In the dawn of eternity both the Father and the Son become infinitely cognizant of their mutual interdependence, their eternal and absolute oneness; and therefore do they enter into an infinite and everlasting covenant of divine partnership. This never-ending compact is made for the execution of their united concepts throughout all of the circle of eternity; and ever since this eternity event the Father and the Son continue in this divine union. |
8:0.3 (90.3) Kita sekarang berhadapan dengan asal-mula kekekalan dari Roh Tanpa Batas, Pribadi Deitas yang Ketiga. Seketika itu juga Tuhan Bapa dan Tuhan Putra secara bergabung membayangkan suatu aksi yang identik dan tanpa batas—pelaksanaan suatu rencana-pikiran yang mutlak—maka saat itu juga, Roh Tanpa Batas muncul secara sempurna penuh ke dalam keberadaan. |
|
8:0.3 (90.3) We are now face to face with the eternity origin of the Infinite Spirit, the Third Person of Deity. The very instant that God the Father and God the Son conjointly conceive an identical and infinite action—the execution of an absolute thought-plan—that very moment, the Infinite Spirit springs full-fledgedly into existence. |
8:0.4 (90.4) Pada waktu menceritakan urutan asal-mula para Deitas seperti itu, aku melakukannya semata-mata untuk memungkinkan kamu memikirkan mengenai hubungan-hubungan mereka. Dalam kenyataannya Mereka semua ketiganya ada dari kekekalan; Mereka itu eksistensial (tetap ada selamanya). Mereka tanpa hari-hari awal atau akhir; Mereka itu sederajat, tertinggi, terakhir, mutlak, dan tanpa batas. Mereka adalah dan selalu telah ada dan selalu akan ada. Dan mereka adalah tiga pribadi yang secara jelas diindividualisir namun secara kekal berkaitan, Tuhan Bapa, Tuhan Putra, dan Tuhan Roh. |
|
8:0.4 (90.4) In thus reciting the order of the origin of the Deities, I do so merely to enable you to think of their relationship. In reality they are all three existent from eternity; they are existential. They are without beginning or ending of days; they are co-ordinate, supreme, ultimate, absolute, and infinite. They are and always have been and ever shall be. And they are three distinctly individualized but eternally associated persons, God the Father, God the Son, and God the Spirit. |
1. Tuhan yang Bertindak ^top |
|
1. The God of Action ^top |
8:1.1 (90.5) Dalam kekekalan masa lalu, pada waktu personalisasi Roh Tanpa Batas, siklus kepribadian ilahi itu menjadi sempurna dan lengkap. Tuhan yang Bertindak (Tuhan Aksi) itu ada, dan panggung ruang angkasa mahaluas telah disiapkan untuk drama penciptaan yang menakjubkan—petualangan semesta—panorama ilahi dari zaman-zaman yang kekal. |
|
8:1.1 (90.5) In the eternity of the past, upon the personalization of the Infinite Spirit the divine personality cycle becomes perfect and complete. The God of Action is existent, and the vast stage of space is set for the stupendous drama of creation—the universal adventure—the divine panorama of the eternal ages. |
8:1.2 (90.6) Tindakan pertama dari Roh Tanpa Batas adalah pemeriksaan dan pengenalan terhadap kedua orang tua ilahi-Nya, Bapa-Bapa dan Ibu-Putra. Dia, sang Roh, secara tanpa syarat mengenali Mereka berdua. Dia sepenuhnya mengetahui mengenai kepribadian-kepribadian terpisah dan sifat-sifat tanpa batas Mereka, demikian pula mengenai kodrat gabungan dan fungsi bersatu mereka. Berikutnya, secara sukarela, dengan kesediaan yang transenden dan spontanitas yang inspiratif, Pribadi Deitas Ketiga itu, sekalipun Dia setara dengan Pribadi Pertama dan Kedua, mengikrarkan kesetiaan kekal kepada Tuhan Bapa dan mengakui ketergantungan selama-lamanya kepada Tuhan Putra. |
|
8:1.2 (90.6) The first act of the Infinite Spirit is the inspection and recognition of his divine parents, the Father-Father and the Mother-Son. He, the Spirit, unqualifiedly identifies both of them. He is fully cognizant of their separate personalities and infinite attributes as well as of their combined nature and united function. Next, voluntarily, with transcendent willingness and inspiring spontaneity, the Third Person of Deity, notwithstanding his equality with the First and Second Persons, pledges eternal loyalty to God the Father and acknowledges everlasting dependence upon God the Son. |
8:1.3 (90.7) Melekat dalam keadaan sebenarnya transaksi ini dan dalam pengenalan bersama terhadap kemandirian kepribadian masing-masing dan persatuan eksekutif semua ketiganya, maka siklus kekekalan ditahbiskan. Trinitas Firdaus menjadi ada. Panggung ruang semesta ditata untuk panorama yang bermacam-macam dan tanpa akhir, yaitu pergelaran kreatif dari maksud Bapa Semesta melalui kepribadian Putra Kekal dan oleh pelaksanaan dari Tuhan yang Bertindak, perwakilan eksekutif untuk pertunjukan-pertunjukan realitas dari kemitraan pencipta Bapa-Putra itu. |
|
8:1.3 (90.7) Inherent in the nature of this transaction and in mutual recognition of the personality independence of each and the executive union of all three, the cycle of eternity is established. The Paradise Trinity is existent. The stage of universal space is set for the manifold and never-ending panorama of the creative unfolding of the purpose of the Universal Father through the personality of the Eternal Son and by the execution of the God of Action, the executive agency for the reality performances of the Father-Son creator partnership. |
8:1.4 (91.1) Tuhan yang Bertindak itu berfungsi dan simpanan-simpanan mati ruang angkasa bergerak. Satu milyar dunia-dunia sempurna dalam sekejap menjadi ada. Sebelum saat kekekalan yang hipotetis (pengiraan) ini, energi-energi-ruang yang melekat di Firdaus itu ada dan secara potensial beroperasi, namun hal-hal itu tidak memiliki aktualitas keberadaan; demikian pula gravitasi fisik tidak dapat diukur kecuali oleh reaksi realitas-realitas material terhadap gaya tarik tanpa henti dari Firdaus itu. Tidak ada alam semesta material pada saat (yang dianggap) sangat lama secara kekal ini, tetapi seketika saat satu milyar dunia itu mewujud, terbukti ada gravitasi yang cukup dan memadai untuk memegang mereka dalam genggaman Firdaus selama-lamanya. |
|
8:1.4 (91.1) The God of Action functions and the dead vaults of space are astir. One billion perfect spheres flash into existence. Prior to this hypothetical eternity moment the space-energies inherent in Paradise are existent and potentially operative, but they have no actuality of being; neither can physical gravity be measured except by the reaction of material realities to its incessant pull. There is no material universe at this (assumed) eternally distant moment, but the very instant that one billion worlds materialize, there is in evidence gravity sufficient and adequate to hold them in the everlasting grasp of Paradise. |
8:1.5 (91.2) Lalu memancarlah melalui ciptaan Tuhan itu bentuk energi yang kedua, dan roh yang mengalir keluar ini segera ditangkap oleh gravitasi rohani dari Putra Kekal. Dengan demikian alam semesta yang dicakup oleh gravitasi lipat dua itu disentuh dengan energi ketanpabatasan dan dibenamkan dalam roh keilahian. Dengan cara inilah tanah kehidupan dipersiapkan untuk kesadaran batin yang diwujudkan dalam sirkuit-sirkuit kecerdasan terkait dari Roh Tanpa Batas. |
|
8:1.5 (91.2) There now flashes through the creation of the Gods the second form of energy, and this outflowing spirit is instantly grasped by the spiritual gravity of the Eternal Son. Thus the twofold gravity-embraced universe is touched with the energy of infinity and immersed in the spirit of divinity. In this way is the soil of life prepared for the consciousness of mind made manifest in the associated intelligence circuits of the Infinite Spirit. |
8:1.6 (91.3) Terhadap benih-benih keberadaan potensial ini, yang tersebar di seluruh ciptaan pusat para Tuhan itu, Bapa bertindak, dan kepribadian makhluk muncul. Kemudian kehadiran Deitas Firdaus itu memang memenuhi seluruh ruang yang diorganisir dan mulai secara efektif menarik segala benda dan makhluk ke arah Firdaus. |
|
8:1.6 (91.3) Upon these seeds of potential existence, diffused throughout the central creation of the Gods, the Father acts, and creature personality appears. Then does the presence of the Paradise Deities fill all organized space and begin effectively to draw all things and beings Paradiseward. |
8:1.7 (91.4) Roh Tanpa Batas menjadi kekal bersamaan dengan kelahiran dunia-dunia Havona, alam semesta sentral ini diciptakan oleh Dia, dan dengan Dia dan dalam Dia sebagai ketaatan terhadap konsep gabungan dan kehendak bersatu dari Bapa dan Putra. Pribadi Ketiga menjadi deitas oleh tindakan penciptaan gabungan-bersama ini, dan dengan demikian Dia selamanya menjadi Pencipta Bersama. |
|
8:1.7 (91.4) The Infinite Spirit eternalizes concurrently with the birth of the Havona worlds, this central universe being created by him and with him and in him in obedience to the combined concepts and united wills of the Father and the Son. The Third Person deitizes by this very act of conjoint creation, and he thus forever becomes the Conjoint Creator. |
8:1.8 (91.5) Inilah waktu-waktu yang agung dan dahsyat dari ekspansi kreatif Bapa dan Putra oleh, dan dalam, tindakan dari rekan gabungan dan eksekutif khusus Mereka, Sumber dan Pusat Ketiga. Tidak ada catatan mengenai waktu-waktu yang mendebarkan ini. Kami hanya sedikit memiliki penyingkapan mengenai Roh Tanpa Batas untuk membuktikan dengan fakta mengenai transaksi-transaksi yang hebat ini, dan Dia hanya membenarkan fakta bahwa alam semesta sentral dan semua yang berhubungan dengannya itu dikekalkan bersamaan dengan pencapaian kepribadian dan keberadaan sadar diri-Nya. |
|
8:1.8 (91.5) These are the grand and awful times of the creative expansion of the Father and the Son by, and in, the action of their conjoint associate and exclusive executive, the Third Source and Center. There exists no record of these stirring times. We have only the meager disclosures of the Infinite Spirit to substantiate these mighty transactions, and he merely verifies the fact that the central universe and all that pertains thereto eternalized simultaneously with his attainment of personality and conscious existence. |
8:1.9 (91.6) Secara singkat, Roh Tanpa Batas memberikan kesaksian bahwa, karena dia itu kekal, maka alam semesta sentral juga adalah kekal. Dan ini adalah titik awal tradisi tentang sejarah alam semesta segala alam-alam semesta. Secara mutlak tidak ada yang diketahui, dan tidak ada catatan yang ada, mengenai suatu peristiwa atau transaksi apapun sebelum ledakan energi penciptaan dan hikmat administratif yang menakjubkan ini, yang mengkristalkan alam semesta luas yang ada, dan yang begitu indahnya berfungsi, di pusat segalanya itu. Di balik peristiwa ini terbentanglah transaksi-transaksi kekekalan yang tak dapat ditelusuri dan kedalaman dari ketanpabatasan—misteri yang mutlak. |
|
8:1.9 (91.6) In brief, the Infinite Spirit testifies that, since he is eternal, so also is the central universe eternal. And this is the traditional starting point of the history of the universe of universes. Absolutely nothing is known, and no records are in existence, regarding any event or transaction prior to this stupendous eruption of creative energy and administrative wisdom that crystallized the vast universe which exists, and so exquisitely functions, at the center of all things. Beyond this event lie the unsearchable transactions of eternity and the depths of infinity—absolute mystery. |
8:1.10 (91.7) Demikianlah kami melukiskan secara berurutan asal-mula Sumber dan Pusat ketiga sebagai suatu penurunan yang bersifat tafsiran bagi pikiran makhluk fana yang dibatasi-waktu dan dipengaruhi-ruang. Pikiran manusia harus mempunyai titik awal untuk visualisasi riwayat alam semesta, dan aku telah diperintahkan untuk menggunakan teknik pendekatan ini pada konsep historis tentang kekekalan. Dalam pikiran material (jasmani) itu, konsistensi menuntut adanya Sebab Pertama; sebab itu kami mendalilkan Bapa Semesta sebagai Sumber Pertama dan Pusat Absolut semua ciptaan, dan pada saat yang sama mengajari semua pikiran makhluk bahwa Putra dan Roh itu adalah sama-kekalnya dengan Bapa dalam semua fase sejarah alam semesta dan dalam semua wilayah kegiatan kreatif. Dan kami melakukan ini sama sekali bukan berarti tidak-menghargai tentang realitas dan kekekalan Pulau Firdaus dan Absolut Nirkualifikasi, Absolut Semesta, serta Absolut Deitas itu. |
|
8:1.10 (91.7) And we thus portray the sequential origin of the Third Source and Center as an interpretative condescension to the time-bound and space-conditioned mind of mortal creatures. The mind of man must have a starting point for the visualization of universe history, and I have been directed to provide this technique of approach to the historic concept of eternity. In the material mind, consistency demands a First Cause; therefore do we postulate the Universal Father as the First Source and the Absolute Center of all creation, at the same time instructing all creature minds that the Son and the Spirit are coeternal with the Father in all phases of universe history and in all realms of creative activity. And we do this without in any sense being disregardful of the reality and eternity of the Isle of Paradise and of the Unqualified, Universal, and Deity Absolutes. |
8:1.11 (92.1) Cukuplah untuk jangkauan pikiran jasmani anak-anak waktu untuk membayangkan mengenai Bapa dalam kekekalan. Kami tahu bahwa setiap anak paling baik dapat menghubungkan dirinya pada kenyataan dengan pertama-tama menguasai hubungan keadaan anak-orang tua dan kemudian dengan memperluas konsep ini sehingga mencakup keluarga sebagai suatu keseluruhan. Berikutnya pikiran bertumbuh si anak itu akan dapat menyesuaikan pada konsep hubungan-hubungan keluarga, pada hubungan-hubungan dengan masyarakat, suku bangsa, dan dunia, dan kemudian pada hubungan-hubungan dengan alam semesta, alam semesta super, bahkan sampai ke alam semesta segala alam-alam semesta. |
|
8:1.11 (92.1) It is enough of a reach of the material mind of the children of time to conceive of the Father in eternity. We know that any child can best relate himself to reality by first mastering the relationships of the child-parent situation and then by enlarging this concept to embrace the family as a whole. Subsequently the growing mind of the child will be able to adjust to the concept of family relations, to relationships of the community, the race, and the world, and then to those of the universe, the superuniverse, even the universe of universes. |
2. Kodrat Roh Tanpa Batas ^top |
|
2. Nature of the Infinite Spirit ^top |
8:2.1 (92.2) Pencipta Bersama itu adalah dari kekekalan dan seluruhnya dan tanpa syarat adalah satu dengan Bapa Semesta dan Putra Kekal. Roh Tanpa Batas mencerminkan dalam kesempurnaan bukan hanya kodrat (natur) Bapa Semesta namun juga kodrat Putra Pertama. |
|
8:2.1 (92.2) The Conjoint Creator is from eternity and is wholly and without qualification one with the Universal Father and the Eternal Son. The Infinite Spirit reflects in perfection not only the nature of the Paradise Father but also the nature of the Original Son. |
8:2.2 (92.3) Sumber dan Pusat Ketiga dikenal dengan berbagai gelar: Roh Semesta, Pemandu Mahatinggi, Pencipta Bersama, Eksekutif Ilahi, Batin Tanpa Batas, Roh segala Roh, Roh Ibu Firdaus, Pelaku Bersama, Koordinator Final, Roh Mahahadir, Kecerdasan Absolut, Aksi Ilahi, dan di Urantia Dia sering keliru dianggap sebagai batin kosmis. |
|
8:2.2 (92.3) The Third Source and Center is known by numerous titles: the Universal Spirit, the Supreme Guide, the Conjoint Creator, the Divine Executive, the Infinite Mind, the Spirit of Spirits, the Paradise Mother Spirit, the Conjoint Actor, the Final Co-ordinator, the Omnipresent Spirit, the Absolute Intelligence, the Divine Action; and on Urantia he is sometimes confused with the cosmic mind. |
8:2.3 (92.4) Sepenuhnya pantas juga untuk menamai Pribadi Deitas Ketiga itu sebagai Roh Infinit atau Roh Tanpa Batas, karena Tuhan itu roh. Tetapi makhluk-makhluk jasmani yang cenderung keliru melihat materi sebagai realitas dasar, sedangkan batin bersama dengan roh dianggap sebagai dalil-dalil yang berakar pada materi, akan lebih memahami Sumber dan Pusat Ketiga itu jika Dia disebut Realitas Tanpa Batas, Organisator Semesta, atau Koordinator Kepribadian. |
|
8:2.3 (92.4) It is altogether proper to denominate the Third Person of Deity the Infinite Spirit, for God is spirit. But material creatures who tend towards the error of viewing matter as basic reality and mind, together with spirit, as postulates rooted in matter, would better comprehend the Third Source and Center if he were called the Infinite Reality, the Universal Organizer, or the Personality Co-ordinator. |
8:2.4 (92.5) Roh Tanpa Batas, sebagai suatu pewahyuan keilahian di alam semesta, adalah tak dapat diselidiki dan sama sekali di luar pemahaman manusia. Untuk merasakan kemutlakan Roh, kamu hanya perlu merenungkan ketanpa-batasan Bapa Semesta dan mengagumi kekekalan Putra Pertama. |
|
8:2.4 (92.5) The Infinite Spirit, as a universe revelation of divinity, is unsearchable and utterly beyond human comprehension. To sense the absoluteness of the Spirit, you need only contemplate the infinity of the Universal Father and stand in awe of the eternity of the Original Son. |
8:2.5 (92.6) Benar ada misteri dalam pribadi Roh Tanpa Batas namun tidak terlalu banyak seperti dalam Bapa dan Putra. Dari semua aspek kodrat-Nya Bapa, Pencipta Bersama itu yang paling jelas menunjukkan ketanpa-batasan-Nya. Bahkan jika alam semesta master pada akhirnya berkembang menjadi ketanpa-batasan, kehadiran roh, pengendalian energi, dan potensi batin dari Pelaku Bersama itu akan dijumpai memadai untuk memenuhi kebutuhan ciptaan yang tak terhingga tersebut. |
|
8:2.5 (92.6) There is mystery indeed in the person of the Infinite Spirit but not so much as in the Father and the Son. Of all aspects of the Father’s nature, the Conjoint Creator most strikingly discloses his infinity. Even if the master universe eventually expands to infinity, the spirit presence, energy control, and mind potential of the Conjoint Actor will be found adequate to meet the demands of such a limitless creation. |
8:2.6 (92.7) Meskipun dalam setiap cara berbagi kesempurnaan, kebenaran, dan kasih dari Bapa Semesta, Roh Tanpa Batas cenderung ke arah sifat-sifat rahmat dari Putra Kekal, dengan demikian menjadi penatalayan rahmat dari Deitas Firdaus kepada alam semesta agung. Senantiasa dan selalu—secara semesta dan kekal—Roh itu adalah penatalayan rahmat, karena, seperti para Putra ilahi mewahyukan kasih Tuhan, demikian pula Roh ilahi itu menggambarkan rahmat Tuhan. |
|
8:2.6 (92.7) Though in every way sharing the perfection, the righteousness, and the love of the Universal Father, the Infinite Spirit inclines towards the mercy attributes of the Eternal Son, thus becoming the mercy minister of the Paradise Deities to the grand universe. Ever and always—universally and eternally—the Spirit is a mercy minister, for, as the divine Sons reveal the love of God, so the divine Spirit depicts the mercy of God. |
8:2.7 (93.1) Tidaklah mungkin bahwa Roh dapat memiliki lebih banyak kebaikan daripada Bapa karena semua kebaikan berasal dari Bapa, namun dalam perbuatan-perbuatan Roh kita dapat lebih baik memahami kebaikan-kebaikan tersebut. Kesetiaan Bapa dan keteguhan Putra dibuat menjadi sangat nyata pada makhluk-makhluk roh dan ciptaan-ciptaan jasmani di dunia-dunia, oleh penatalayanan kasih sayang dan layanan tanpa henti dari kepribadian-kepribadian yang berasal dari Roh Tanpa Batas. |
|
8:2.7 (93.1) It is not possible that the Spirit could have more of goodness than the Father since all goodness takes origin in the Father, but in the acts of the Spirit we can the better comprehend such goodness. The Father’s faithfulness and the Son’s constancy are made very real to the spirit beings and the material creatures of the spheres by the loving ministry and ceaseless service of the personalities of the Infinite Spirit. |
8:2.8 (93.2) Sang Pencipta Bersama itu mewarisi semua keindahan pemikiran dan karakter kebenaran Bapa. Dan sifat-sifat keilahian yang luhur ini dikoordinasikan dalam level-level batin kosmis yang hampir-tertinggi, dalam penundukan terhadap hikmat tanpa batas dan kekal dari batin Sumber dan Pusat Ketiga yang tak bersyarat dan tak terbatas. |
|
8:2.8 (93.2) The Conjoint Creator inherits all the Father’s beauty of thought and character of truth. And these sublime traits of divinity are co-ordinated in the near-supreme levels of the cosmic mind in subordination to the infinite and eternal wisdom of the unconditioned and limitless mind of the Third Source and Center. |
3. Hubungan Roh dengan Bapa dan Putra ^top |
|
3. Relation of the Spirit to the Father and the Son ^top |
8:3.1 (93.3) Seperti Putra Kekal adalah ekspresi firman dari pemikiran mutlak dan tanpa batas “pertama” Bapa Semesta, demikian pula Pelaku Bersama adalah pelaksanaan sempurna dari konsep kreatif lengkap “pertama” atau rencana untuk tindakan gabungan oleh kemitraan antara kepribadian Bapa-Putra, persatuan pikiran-firman yang mutlak. Sumber dan Pusat Ketiga menjadi kekal bersamaan dengan ciptaan pusat atau ciptaan fiat, dan hanya ciptaan sentral inilah yang kekal dalam keberadaannya di antara alam-alam semesta. |
|
8:3.1 (93.3) As the Eternal Son is the word expression of the “first” absolute and infinite thought of the Universal Father, so the Conjoint Actor is the perfect execution of the “first” completed creative concept or plan for combined action by the Father-Son personality partnership of absolute thought-word union. The Third Source and Center eternalizes concurrently with the central or fiat creation, and only this central creation is eternal in existence among universes. |
8:3.2 (93.4) Sejak personalisasi Sumber Ketiga, Sumber Pertama tidak lagi secara pribadi ikut serta dalam penciptaan alam semesta. Bapa Semesta melimpahkan segala sesuatu yang mungkin kepada Putra Kekal-Nya; demikian pula Putra Kekal menganugerahkan semua wewenang dan kuasa yang mungkin kepada Pencipta Bersama. |
|
8:3.2 (93.4) Since the personalization of the Third Source, the First Source no more personally participates in universe creation. The Universal Father delegates everything possible to his Eternal Son; likewise does the Eternal Son bestow all possible authority and power upon the Conjoint Creator. |
8:3.3 (93.5) Putra Kekal dan Pencipta Bersama memiliki, sebagai mitra dan melalui kepribadian-kepribadian sederajat mereka, merencanakan dan membentuk setiap alam semesta pasca-Havona yang telah dilahirkan ke dalam keberadaan. Roh mempertahankan hubungan pribadi yang sama dengan Putra dalam semua penciptaan berikutnya, seperti halnya Putra mempertahankan hubungan pribadi dengan Bapa dalam penciptaan pertama dan pusat itu. |
|
8:3.3 (93.5) The Eternal Son and the Conjoint Creator have, as partners and through their co-ordinate personalities, planned and fashioned every post-Havona universe which has been brought into existence. The Spirit sustains the same personal relation to the Son in all subsequent creation that the Son sustains to the Father in the first and central creation. |
8:3.4 (93.6) Sesosok Putra Pencipta dari Putra Kekal dan sesosok Roh Kreatif dari Roh Tanpa Batas telah menciptakan kamu dan alam semestamu; dan meskipun Bapa dalam kesetiaan menyokong apa yang telah mereka organisir, diserahkanlah kepada Putra Semesta ini dan Roh Semesta ini tanggung jawab untuk memelihara dan mendukung karya mereka demikian pula untuk melayani makhluk-makhluk buatan mereka sendiri. |
|
8:3.4 (93.6) A Creator Son of the Eternal Son and a Creative Spirit of the Infinite Spirit created you and your universe; and while the Father in faithfulness upholds that which they have organized, it devolves upon this Universe Son and this Universe Spirit to foster and sustain their work as well as to minister to the creatures of their own making. |
8:3.5 (93.7) Roh Tanpa Batas adalah perwakilan (agen) efektif dari Bapa yang penuh kasih dan Putra yang penuh rahmat, untuk pelaksanaan proyek gabungan mereka dalam hal menarik kepada diri Mereka semua jiwa yang mengasihi-kebenaran di semua dunia-dunia ruang dan waktu. Seketika saat Putra Kekal menerima rencana Bapa mengenai pencapaian kesempurnaan untuk para makhluk alam-alam semesta, pada saat proyek kenaikan itu menjadi rencana Bapa-Putra, seketika itu juga Roh Tanpa Batas menjadi administrator gabungan Bapa dan Putra untuk pelaksanaan maksud bersatu dan kekal Mereka. Dan dengan melakukan demikian Roh Tanpa Batas mengikrarkan semua sumberdaya dari kehadiran ilahi dan dari kepribadian roh-Nya kepada Bapa dan Putra; Dia telah mendedikasikan semuanya pada rencana besar untuk pemuliaan makhluk-makhluk kehendak yang selamat menuju ke puncak-puncak ilahi kesempurnaan Firdaus. |
|
8:3.5 (93.7) The Infinite Spirit is the effective agent of the all-loving Father and the all-merciful Son for the execution of their conjoint project of drawing to themselves all truth-loving souls on all the worlds of time and space. The very instant the Eternal Son accepted his Father’s plan of perfection attainment for the creatures of the universes, the moment the ascension project became a Father-Son plan, that instant the Infinite Spirit became the conjoint administrator of the Father and the Son for the execution of their united and eternal purpose. And in so doing the Infinite Spirit pledged all his resources of divine presence and of spirit personalities to the Father and the Son; he has dedicated all to the stupendous plan of exalting surviving will creatures to the divine heights of Paradise perfection. |
8:3.6 (93.8) Roh Tanpa Batas itu adalah pewahyuan lengkap, eksklusif, dan universal dari Bapa Semesta dan Putra Kekal-Nya. Semua pengetahuan mengenai kemitraan Bapa-Putra itu haruslah melalui Roh Tanpa Batas, perwakilan gabungan dari persatuan pikiran-firman ilahi. |
|
8:3.6 (93.8) The Infinite Spirit is a complete, exclusive, and universal revelation of the Universal Father and his Eternal Son. All knowledge of the Father-Son partnership must be had through the Infinite Spirit, the conjoint representative of the divine thought-word union. |
8:3.7 (93.9) Putra Kekal adalah satu-satunya jalan raya untuk mendekati Bapa Semesta, dan Roh Tanpa Batas adalah sarana satu-satunya untuk mencapai Putra Kekal. Hanya oleh pelayanan sabar dari Roh itulah maka para makhluk yang naik dari alam waktu itu dapat menjumpai Sang Putra. |
|
8:3.7 (93.9) The Eternal Son is the only avenue of approach to the Universal Father, and the Infinite Spirit is the only means of attaining the Eternal Son. Only by the patient ministry of the Spirit are the ascendant beings of time able to discover the Son. |
8:3.8 (94.1) Pada pusat segala sesuatu, Roh Tanpa Batas adalah yang pertama dari Deitas Firdaus yang akan dicapai oleh para musafir yang naik. Pribadi Ketiga menyelubungi Pribadi Kedua dan Pertama, dan karena itu harus selalu menjadi yang pertama diakui oleh semua yang adalah calon-calon untuk presentasi kepada Putra dan Bapa-Nya. |
|
8:3.8 (94.1) At the center of all things the Infinite Spirit is the first of the Paradise Deities to be attained by the ascending pilgrims. The Third Person enshrouds the Second and the First Persons and therefore must always be first recognized by all who are candidates for presentation to the Son and his Father. |
8:3.9 (94.2) Dan dalam banyak cara yang lain Roh secara setara mewakili dan secara serupa melayani Bapa dan Putra. |
|
8:3.9 (94.2) And in many other ways does the Spirit equally represent and similarly serve the Father and the Son. |
4. Roh Penatalayanan Ilahi ^top |
|
4. The Spirit of Divine Ministry ^top |
8:4.1 (94.3) Paralel dengan alam semesta fisik yang di dalamnya gravitasi Firdaus memegang segala benda bersama-sama, ada alam semesta rohani di dalam mana firman Putra menafsirkan pikiran Tuhan dan, ketika “dijadikan daging,” mendemonstrasikan rahmat kasih dari kodrat gabungan para Pencipta yang terkait. Namun dalam dan melalui semua penciptaan jasmani dan rohani ini ada sebuah panggung luas di mana Roh Tanpa Batas dan para roh keturunannya menunjukkan gabungan rahmat, kesabaran, kasih sayang abadi dari para orang tua ilahi kepada anak-anak cerdas yang mereka bersama-sama buat dan bentuk itu. Pelayanan abadi pada batin adalah intisari karakter ilahi-Nya Roh. Dan semua keturunan roh dari Pelaku Bersama itu mengambil bagian dalam hasrat untuk melayani ini, dorongan ilahi untuk membantu ini. |
|
8:4.1 (94.3) Paralleling the physical universe wherein Paradise gravity holds all things together is the spiritual universe wherein the word of the Son interprets the thought of God and, when “made flesh,” demonstrates the loving mercy of the combined nature of the associated Creators. But in and through all this material and spiritual creation there is a vast stage whereon the Infinite Spirit and his spirit offspring show forth the combined mercy, patience, and everlasting affection of the divine parents towards the intelligent children of their co-operative devising and making. Everlasting ministry to mind is the essence of the Spirit’s divine character. And all the spirit offspring of the Conjoint Actor partake of this desire to minister, this divine urge to service. |
8:4.2 (94.4) Tuhan itu kasih, Putra itu rahmat, Roh itu pelayanan—pelayanan kasih ilahi dan rahmat tanpa akhir kepada semua ciptaan cerdas. Roh adalah personifikasi dari kasih Bapa dan rahmat Putra; dalam Dia Mereka secara kekal disatukan untuk layanan semesta. Roh adalah kasih terapankepada makhluk ciptaan, kasih gabungan dari Bapa dan Putra. |
|
8:4.2 (94.4) God is love, the Son is mercy, the Spirit is ministry—the ministry of divine love and endless mercy to all intelligent creation. The Spirit is the personification of the Father’s love and the Son’s mercy; in him are they eternally united for universal service. The Spirit is love applied to the creature creation, the combined love of the Father and the Son. |
8:4.3 (94.5) Di Urantia, Roh Tanpa Batas dikenal sebagai suatu pengaruh mahahadir, suatu kehadiran semesta, namun di Havona kamu akan mengenal Dia sebagai suatu kehadiran pribadi untuk pelayanan nyata. Di sini pelayanan Roh Firdaus adalah pola teladan dan yang memberikan inspirasi untuk setiap Roh yang sederajat dan kepribadian-kepribadian bawahannya yang melayani pada makhluk-makhluk ciptaan di dunia-dunia ruang dan waktu. Dalam alam semesta ilahi ini Roh Tanpa Batas ikut serta sepenuhnya dalam tujuh kemunculan transendental Putra Kekal; demikian pula Dia ikut serta dengan Putra Mikhael yang sulung dalam tujuh penganugerahan ke atas sirkuit-sirkuit Havona, dengan itu menjadi penatalayan roh yang simpatik dan memahami untuk setiap musafir waktu yang melewati lingkaran-lingkaran sempurna di tempat tinggi ini. |
|
8:4.3 (94.5) On Urantia the Infinite Spirit is known as an omnipresent influence, a universal presence, but in Havona you shall know him as a personal presence of actual ministry. Here the ministry of the Paradise Spirit is the exemplary and inspiring pattern for each of his co-ordinate Spirits and subordinate personalities ministering to the created beings on the worlds of time and space. In this divine universe the Infinite Spirit fully participated in the seven transcendental appearances of the Eternal Son; likewise did he participate with the original Michael Son in the seven bestowals upon the circuits of Havona, thereby becoming the sympathetic and understanding spirit minister to every pilgrim of time traversing these perfect circles on high. |
8:4.4 (94.6) Ketika sesosok Putra Pencipta dari Tuhan menerima tugas tanggung jawab kepenciptaan untuk suatu rancangan alam semesta lokal, kepribadian-kepribadian dari Roh Tanpa Batas mengikrarkan diri mereka sebagai pelayan-pelayan yang tanpa lelah untuk Putra Mikhael ini ketika dia berangkat dalam misinya untuk petualangan mencipta. Teristimewa dalam pribadi-pribadi Putri Kreatif, Roh-roh Ibu alam semesta lokal itu, memang kita menemukan bahwa Roh Tanpa Batas mengabdikan diri untuk tugas mendukung kenaikan makhluk-makhluk jasmani ke level-level pencapaian rohani yang makin dan makin tinggi lagi. Dan semua pekerjaan pelayanan ciptaan ini dilakukan dalam keserasian sempurna dengan maksud-maksud, dan dalam hubungan dekat dengan kepribadian-kepribadian, dari para Putra Pencipta alam-alam semesta lokal ini. |
|
8:4.4 (94.6) When a Creator Son of God accepts the creatorship charge of responsibility for a projected local universe, the personalities of the Infinite Spirit pledge themselves as the tireless ministers of this Michael Son when he goes forth on his mission of creative adventure. Especially in the persons of the Creative Daughters, the local universe Mother Spirits, do we find the Infinite Spirit devoted to the task of fostering the ascension of the material creatures to higher and higher levels of spiritual attainment. And all this work of creature ministry is done in perfect harmony with the purposes, and in close association with the personalities, of the Creator Sons of these local universes. |
8:4.5 (94.7) Seperti halnya para Putra Tuhan terlibat dalam tugas raksasa untuk mewahyukan kepribadian kasih Bapa pada suatu alam semesta, maka demikian pula Roh Tanpa Batas dikhususkan pada penatalayanan tanpa-akhir untuk menyatakan kasih gabungan Bapa dan Putra kepada pikiran-pikiran perorangan semua anak-anak di setiap alam semesta. Dalam ciptaan-ciptaan lokal ini Roh tidak turun pada bangsa-bangsa jasmani dalam keserupaan dengan daging fana seperti halnya beberapa Putra Tuhan tertentu melakukannya, tetapi Roh Tanpa Batas dan Roh-roh sejawatnya memang menurunkan diri mereka sendiri, memang dengan sukacita mengalami serentetan penipisan keilahian yang menakjubkan, sampai mereka muncul sebagai malaikat-malaikat untuk berdiri di sisimu dan membimbingmu melalui jalan-jalan yang rendah dalam kehidupan di bumi. |
|
8:4.5 (94.7) As the Sons of God are engaged in the gigantic task of revealing the Father’s personality of love to a universe, so is the Infinite Spirit dedicated to the unending ministry of revealing the combined love of the Father and the Son to the individual minds of all the children of each universe. In these local creations the Spirit does not come down to the material races in the likeness of mortal flesh as do certain of the Sons of God, but the Infinite Spirit and his co-ordinate Spirits do downstep themselves, do joyfully undergo an amazing series of divinity attenuations, until they appear as angels to stand by your side and guide you through the lowly paths of earthly existence. |
8:4.6 (95.1) Dengan melalui rangkaian yang sangat berkurang seperti inilah, Roh Tanpa Batas memang secara nyata, dan sebagai pribadi, membawa dirinya sangat dekat kepada setiap makhluk asal hewani di dunia-dunia itu. Dan semua ini dilakukan Roh tanpa sedikitpun membuat keberadaannya menjadi tidak absah lagi sebagai Pribadi Deitas Ketiga di pusat segala sesuatu. |
|
8:4.6 (95.1) By this very diminishing series the Infinite Spirit does actually, and as a person, draw very near to every being of the animal-origin spheres. And all this the Spirit does without in the least invalidating his existence as the Third Person of Deity at the center of all things. |
8:4.7 (95.2) Pencipta Bersama itu sesungguhnya dan selamanya adalah kepribadian penatalayan yang besar, penatalayan rahmat yang semesta. Untuk memahami pelayanan Roh, renungkan kebenaran bahwa Dia adalah gambaran gabungan dari kasih tanpa akhir Bapa dan dari rahmat kekal Putra. Meskipun demikian, pelayanan Roh itu tidak dibatasi semata-mata pada representasi Putra Kekal dan Bapa Semesta itu. Roh Tanpa Batas juga memiliki kuasa untuk melayani para makhluk di alam atas nama dan hak-Nya sendiri; Pribadi Ketiga itu bermartabat ilahi dan juga mengaruniakan pelayanan rahmat semesta atas nama-Nya sendiri. |
|
8:4.7 (95.2) The Conjoint Creator is truly and forever the great ministering personality, the universal mercy minister. To comprehend the ministry of the Spirit, ponder the truth that he is the combined portrayal of the Father’s unending love and of the Son’s eternal mercy. The Spirit’s ministry is not, however, restricted solely to the representation of the Eternal Son and the Universal Father. The Infinite Spirit also possesses the power to minister to the creatures of the realm in his own name and right; the Third Person is of divine dignity and also bestows the universal ministry of mercy in his own behalf. |
8:4.8 (95.3) Ketika manusia belajar lebih banyak tentang pelayanan penuh kasih dan tanpa lelah dari golongan-golongan rendah keluarga makhluk ciptaan Roh Tanpa Batas ini, manusia akan lebih lagi mengagumi dan menghormati kodrat transenden dan karakter tanpa tanding dari Sang Aksi gabungan dari Bapa Semesta dan Putra Kekal ini. Memang Roh ini adalah “mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar” dan “dan telinga-Nya kepada permohonan mereka.” |
|
8:4.8 (95.3) As man learns more of the loving and tireless ministry of the lower orders of the creature family of this Infinite Spirit, he will all the more admire and adore the transcendent nature and matchless character of this combined Action of the Universal Father and the Eternal Son. Indeed is this Spirit “the eyes of the Lord which are ever over the righteous” and “the divine ears which are ever open to their prayers.” |
5. Kehadiran Tuhan ^top |
|
5. The Presence of God ^top |
8:5.1 (95.4) Atribut (sifat) Roh Tanpa Batas yang menonjol adalah kemahahadiran. Di seluruh alam semesta segala alam-alam semesta, ada hadir di mana-mana roh yang merasuki semuanya ini, yang demikian mirip dengan kehadiran suatu batin yang semesta dan ilahi. Pribadi Kedua maupun Pribadi Ketiga keduanya terwakili di semua dunia oleh roh-roh Mereka yang selalu hadir. |
|
8:5.1 (95.4) The outstanding attribute of the Infinite Spirit is omnipresence. Throughout all the universe of universes there is everywhere present this all-pervading spirit, which is so akin to the presence of a universal and divine mind. Both the Second Person and the Third Person of Deity are represented on all worlds by their ever-present spirits. |
8:5.2 (95.5) Bapa itu tanpa batas dan sebab itu dibatasi hanya oleh kemauan bebas. Dalam penganugerahan para Pelaras dan dalam pensirkuitan kepribadian, Bapa bertindak sendirian, tetapi dalam kontak antara kekuatan-kekuatan roh dengan makhluk-makhluk cerdas, Dia menggunakan roh-roh dan kepribadian-kepribadian dari Putra Kekal dan Roh Tanpa Batas. Dia sesuai kemauan-Nya hadir secara rohani setara dengan Putra atau dengan Pelaku Bersama; Dia hadir dengan Putra dan dalam Roh. Bapa paling pasti hadir di mana-mana, dan kita melihat kehadiran-Nya oleh dan melalui setiap dan semua kekuatan-kekuatan, pengaruh-pengaruh, dan kehadiran-kehadiran yang berbeda-beda namun berkaitan ini. |
|
8:5.2 (95.5) The Father is infinite and is therefore limited only by volition. In the bestowal of Adjusters and in the encircuitment of personality, the Father acts alone, but in the contact of spirit forces with intelligent beings, he utilizes the spirits and personalities of the Eternal Son and the Infinite Spirit. He is at will spiritually present equally with the Son or with the Conjoint Actor; he is present with the Son and in the Spirit. The Father is most certainly everywhere present, and we discern his presence by and through any and all of these diverse but associated forces, influences, and presences. |
8:5.3 (95.6) Dalam kitab-kitab sucimu istilah Roh Tuhan tampaknya digunakan saling dipertukarkan untuk menyebut Roh Tanpa Batas dari Firdaus dan juga Roh Kreatif dari alam semesta lokalmu. Roh Kudus itu adalah sirkuit rohaninya Putri Kreatif yang berasal dari Roh Tanpa Batas Firdaus ini. Roh Kudus adalah suatu sirkuit yang berasal asli dari tiap alam semesta lokal dan dibatasi pada wilayah rohani ciptaan tersebut; tetapi Roh Tanpa Batas itu mahahadir. |
|
8:5.3 (95.6) In your sacred writings the term Spirit of God seems to be used interchangeably to designate both the Infinite Spirit on Paradise and the Creative Spirit of your local universe. The Holy Spirit is the spiritual circuit of this Creative Daughter of the Paradise Infinite Spirit. The Holy Spirit is a circuit indigenous to each local universe and is confined to the spiritual realm of that creation; but the Infinite Spirit is omnipresent. |
8:5.4 (95.7) Ada banyak pengaruh rohani, dan mereka semua seperti satu. Bahkan pekerjaan para Pelaras Pikiran, meskipun independen dari semua pengaruh lainnya, namun selalu tetap sepakat dengan pelayanan roh dari pengaruh-pengaruh gabungan dari Roh Tanpa Batas dan Roh Ibu alam semesta lokal. Saat kehadiran-kehadiran rohani ini beroperasi dalam hidup orang-orang Urantia, mereka tidak dapat dipisah-pisahkan. Dalam batin dan pada jiwamu mereka berfungsi sebagai satu roh, walaupun asal mereka sangat berbeda. Dan ketika pelayanan rohani bersatu ini dialami, pelayanan itu bagi kamu menjadi pengaruh dari Yang Mahatinggi, “yang berkuasa untuk menjaga engkau supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya.” |
|
8:5.4 (95.7) There are many spiritual influences, and they are all as one. Even the work of the Thought Adjusters, though independent of all other influences, unvaryingly coincides with the spirit ministry of the combined influences of the Infinite Spirit and a local universe Mother Spirit. As these spiritual presences operate in the lives of Urantians, they cannot be segregated. In your minds and upon your souls they function as one spirit, notwithstanding their diverse origins. And as this united spiritual ministration is experienced, it becomes to you the influence of the Supreme, “who is ever able to keep you from failing and to present you blameless before your Father on high.” |
8:5.5 (96.1) Ingatlah selalu bahwa Roh Tanpa Batas adalah Pelaku Bersama; Bapa maupun Putra keduanya berfungsi dalam dan melalui Dia; Dia hadir bukan hanya sebagai diri-Nya sendiri namun juga sebagai Bapa dan sebagai Putra dan sebagai Bapa-Putra. Sebagai pengakuan atas hal ini dan karena banyak alasan tambahan, kehadiran roh dari Sang Roh Tanpa Batas itu sering disebut sebagai “roh Allah.” |
|
8:5.5 (96.1) Ever remember that the Infinite Spirit is the Conjoint Actor; both the Father and the Son are functioning in and through him; he is present not only as himself but also as the Father and as the Son and as the Father-Son. In recognition of this and for many additional reasons the spirit presence of the Infinite Spirit is often referred to as “the spirit of God.” |
8:5.6 (96.2) Akan konsisten juga untuk mengacu pada penghubung kerjasama semua pelayanan rohani itu sebagai roh Tuhan, karena hubungan demikian itu benar-benar penyatuan dari roh-roh Tuhan Bapa, Tuhan Putra, Tuhan Roh, dan Tuhan Lipat Tujuh—bahkan roh dari Tuhan Mahatinggi. |
|
8:5.6 (96.2) It would also be consistent to refer to the liaison of all spiritual ministry as the spirit of God, for such a liaison is truly the union of the spirits of God the Father, God the Son, God the Spirit, and God the Sevenfold—even the spirit of God the Supreme. |
6. Kepribadian Roh Tanpa Batas ^top |
|
6. Personality of the Infinite Spirit ^top |
8:6.1 (96.3) Janganlah membiarkan penganugerahan dan penyebaran luas Sumber dan Pusat Ketiga itu menutupi atau dengan kata lain mengurangi dari fakta mengenai kepribadian-Nya. Roh Tanpa Batas itu adalah suatu kehadiran alam semesta, suatu aksi kekal, suatu kuasa kosmis, suatu pengaruh suci, dan suatu batin semesta; Dia adalah semuanya ini dan lebih lagi secara tanpa batas, namun Dia juga suatu kepribadian yang sejati dan ilahi. |
|
8:6.1 (96.3) Do not allow the widespread bestowal and the far-flung distribution of the Third Source and Center to obscure or otherwise detract from the fact of his personality. The Infinite Spirit is a universe presence, an eternal action, a cosmic power, a holy influence, and a universal mind; he is all of these and infinitely more, but he is also a true and divine personality. |
8:6.2 (96.4) Roh Tanpa Batas adalah kepribadian yang lengkap dan sempurna, sama ilahi dan sederajat dengan Bapa Semesta dan Putra Kekal. Pencipta Bersama itu sama nyata dan tampak terhadap kecerdasan-kecerdasan yang lebih tinggi di alam semesta, seperti juga Bapa dan Putra; memang lebih lagi, karena Roh itulah yang harus dicapai semua penaik sebelum mereka mungkin mendekati Bapa melalui Putra. |
|
8:6.2 (96.4) The Infinite Spirit is a complete and perfect personality, the divine equal and co-ordinate of the Universal Father and the Eternal Son. The Conjoint Creator is just as real and visible to the higher intelligences of the universes as are the Father and the Son; indeed more so, for it is the Spirit whom all ascenders must attain before they may approach the Father through the Son. |
8:6.3 (96.5) Roh Tanpa Batas, Pribadi Ketiga Deitas, memiliki semua sifat-sifat yang kamu kaitkan dengan kepribadian. Roh itu dilengkapi kemampuan batin yang mutlak: “Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.” Roh itu dikaruniai tidak hanya dengan batin tetapi juga dengan kehendak. Dalam pemberian karunia-karunia-Nya tercatat : ”Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.” |
|
8:6.3 (96.5) The Infinite Spirit, the Third Person of Deity, is possessed of all the attributes which you associate with personality. The Spirit is endowed with absolute mind: “The Spirit searches all things, even the deep things of God.” The Spirit is endowed not only with mind but also with will. In the bestowal of his gifts it is recorded: “But all these works that one and the selfsame Spirit, dividing to every man severally and as he wills.” |
8:6.4 (96.6) “Kasih Roh” itu nyata, seperti juga dukacitanya; sebab itu “Janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah.” Apakah kita mengamati Roh Tanpa Batas sebagai Deitas Firdaus atau sebagai Roh Kreatif dari alam semesta lokal, kita menjumpai bahwa Pencipta Bersama itu bukan hanya Sumber dan Pusat Ketiga, tetapi juga sesosok pribadi ilahi. Kepribadian ilahi ini juga bereaksi pada alam semesta sebagai sosok pribadi. Roh itu berbicara kepada kamu, “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh.” “Roh sendiri berdoa untuk kita.” Roh mengerjakan suatu pengaruh langsung dan pribadi ke atas makhluk-makhluk ciptaan, “Karena semua orang yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.” |
|
8:6.4 (96.6) “The love of the Spirit” is real, as also are his sorrows; therefore “Grieve not the Spirit of God.” Whether we observe the Infinite Spirit as Paradise Deity or as a local universe Creative Spirit, we find that the Conjoint Creator is not only the Third Source and Center but also a divine person. This divine personality also reacts to the universe as a person. The Spirit speaks to you, “He who has an ear, let him hear what the Spirit says.” “The Spirit himself makes intercession for you.” The Spirit exerts a direct and personal influence upon created beings, “For as many as are led by the Spirit of God, they are the sons of God.” |
8:6.5 (96.7) Meskipun kita menyaksikan fenomena pelayanan Roh Tanpa Batas kepada dunia-dunia yang jauh di alam semesta segala alam-alam semesta, bahkan sekalipun kita membayangkan Deitas yang mengkoordinasikan ini bertindak dalam dan melalui bermacam-macam makhluk tak terhitung yang berasal dari Sumber dan Pusat Ketiga, bahkan sekalipun kita mengakui kemahahadiran Roh, sekalipun demikian, kita masih menegaskan bahwa Sumber dan Pusat Ketiga yang sama ini adalah sesosok pribadi, yaitu Pencipta Bersama semua benda dan semua makhluk dan semua alam semesta. |
|
8:6.5 (96.7) Even though we behold the phenomenon of the ministry of the Infinite Spirit to the remote worlds of the universe of universes, even though we envisage this same co-ordinating Deity acting in and through the untold legions of the manifold beings who take origin in the Third Source and Center, even though we recognize the omnipresence of the Spirit, nonetheless, we still affirm that this same Third Source and Center is a person, the Conjoint Creator of all things and all beings and all universes. |
8:6.6 (96.8) Dalam pemerintahan alam-alam semesta, Bapa, Putra, dan Roh itu saling berkaitan secara sempurna dan kekal. Meskipun masing-masing terlibat dalam pelayanan pribadi pada semua ciptaan, ketiganya semua saling terkait secara ilahi dan mutlak dalam layanan penciptaan dan pengendalian yang selamanya membuat Mereka satu. |
|
8:6.6 (96.8) In the administration of universes the Father, Son, and Spirit are perfectly and eternally interassociated. Though each is engaged in a personal ministry to all creation, all three are divinely and absolutely interlocked in a service of creation and control which forever makes them one. |
8:6.7 (97.1) Dalam pribadi Roh Tanpa Batas, Bapa dan Putra itu hadir bersama-sama, selalu dan dalam kesempurnaan tanpa syarat, karena Roh itu seperti Bapa dan seperti Putra, dan juga seperti Bapa dan Putra seperti halnya Mereka berdua adalah selama-lamanya satu. |
|
8:6.7 (97.1) In the person of the Infinite Spirit the Father and the Son are mutually present, always and in unqualified perfection, for the Spirit is like the Father and like the Son, and also like the Father and the Son as they two are forever one. |
8:6.8 (97.2) [Disajikan di Urantia oleh sesosok Konselor Ilahi Uversa yang ditugasi oleh Yang Purba Harinya untuk menggambarkan kodrat dan karya Roh Tanpa Batas.] |
|
8:6.8 (97.2) [Presented on Urantia by a Divine Counselor of Uversa commissioned by the Ancients of Days to portray the nature and work of the Infinite Spirit.] |